Embun pagi menggenang
Dibalik tumpukan Koran yang menggunung
Depan teras yang telah usang dimakan waktu ini
Dengan ukiran batik yang kelasik
Sungguh mempesona. Menawan pandangan
Usianya mungkin lebih dari satu abad
Dalam hamparan lantainya
Kulihat pantulan bayangan ingatan
Penuh dengan suasana tahun-45
Seakan aku berdiri menyaksikan layar tancap
Dimasa-masa rimbun persatuan kebangsaan
Layarnya hitam putih bergurat tak beraturan
Penuh nuansa klasik yang menggelora jiwa
Menyalakan batu bara hitam yang beku. Dingin
Memerah. Memanas. Meledak-ledak di jiwa
Suaranya menggugah alamDibalik Jendela
Memecah ombak yang tengah bergemuruh
Membangkitkan jiwa yang masih terlelap
Semuanya terekam abadi
Dibalik jendela aku melihat
Semangat yang menggugah jiwa
Semangat yang menggelorakan persatuan
Di sini. Di negriku. Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar